MEJAQQ | AGEN BANDARQ | POKER | ADUQ | DOMINOQQ | BANDAR POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG | BANDAR 66 | PERANG BACCARAT | TERPERCAYA DAN TERBAIK

Sabtu, 21 Januari 2017

Suka Duka Bekerja Judi Online, Banting Tulang 12 Jam Sehari, Ini Alasanmu Untuk Bertahan!



Tak ada yang gratis di dunia ini. Barangkali itulah kenyataan yang akhirnya kamu sadari setelah kamu lepas dari predikat mahasiswa. Memasuki dunia kerja dengan segala lika-likunya. membuatmu sadar bahwa mimpi masih jauh dari kenyataan. Sekian lama dari waktu kelulusan, ternyata hidupmu masih begini-begini saja.

Soal kerja keras, kamu jelas sudah tahu rasanya. 12 jam dalam  seminggu sudah kamu jabani demi mencari sesuap nasi. Kamu yang menghabiskan sebagian besar waktumu di kantor, di ruangan kerja, di balik komputer, pasti tidak asing lagi dengan hal-hal ini

1.Pergi pagi pulang malam. Kenyataannya, gaji hanya cukup untuk hidup sebulan



Sekian lama bekerja, tekad kerja kerasmu tak perlu diragukan lagi. Rela berangkat pagi, melewatkan sarapan bergizi hanya demi tiba di kantor tepat waktu. Rela pula pulang malam, hanya berteman ponsel untuk membunuh kebosanan. Di jeda dua waktu itu, kamu sibuk bekerja di balik meja. Menerjemahkan permintaan atasan dan kejar-kejaran dengan deadline bulanan.

Lupa soal mencari hiburan, apalagi mencari pasangan. Meskipun kenyataannya, gaji hanya cukup untuk sebulan terlebih lagi jika kamu yang harus menanggung ekonomi keluarga. Atau seperti yang sudah-sudah, bahkan habis di dua minggu pertama.

2. Namanya juga manusia, terkadang sering khilaf juga. Bersenang-senang sehari, menyesalnya bisa berhari-hari



Sebagai karyawan biasa yang gaji dan uang makan yang tak seberapa, kamu harus pandai-pandai menahan diri. Bersenang senang dan berkumpul dengan teman untuk makan enak terus-terusan hanyalah mimpi. Terlebih lagi jika kamu suka hiburan dunia malam, Pastilah cepat tamat uang anda dalam sekejap. Selain uang habis, pastinya kamu akan hutang kepada teman lain atau kasbon di warung makan terdekat. hihihi..

Namanya juga manusia, terkadang kamu butuh hiburan juga kan? hmm Akan tetapi rasa puas dan senang itu tak bertahan lama. Apalagi setelah kamu melihat nominal uang tersisa sekaligus tanggal gajian/uang makan yang masih lama. Senang-senang sehari ini, seringkali membuatmu menyesal berhari-hari. Ah, begini banget rasanya hidup pas-pasan

3. Keluarga terkadang menjadi nomor dua. Ingin ngobrol dan bercengkrama tapi tubuh sudah terlalu lelah untuk lebih dari sekadar menyapa



Dunia kerja adalah dunia yang sibuk sekaligus kejam. Entah sudah berapa banyak artikel dan buku yang kamu habiskan demi memahami caranya bisa work life balance. Sayangnya, memberi saran memang lebih mudah daripada melakukan. Sekeras apapun kamu berusaha menyeimbangkan kehidupan kerja dan kehidupan luar kerja, pasti ada salah satu yang kamu korbankan

Kamu yang tinggal jauh dari kerumunan kota, pulang kerja pastinya ingin cepat-cepat sampai kamar dan bertemu sapa dengan kasur. Kamu yang sibuk bekerja 12 jam sampai di kamar tubuh pasti sudah sangat lelah. Jangankan menekuni hobi, ngobrol dengan teman pun terkadang terasa malas. Karena bagaimanapun juga, kamu harus segera istirahat, menyiapkan tenaga untuk bertarung esok hari.

4.Offday menjadi hari yang paling dinanti. Karena saat itu kamu bisa sesaat melarikan diri



Dalam kamusmu, barangkali offday lebih berarti daripada apapun. Kamu berusaha menghibur diri dengan mengatakan bahwa offday akan datang sebentar lagi. Setiap hari bekerja dan memforsir energi, kamu butuh jeda untuk melarikan diri agar tetap waras dan siap menjalani hari-hari selanjutnya.

Saat offday tiba, rasanya kamu ingin waktu berhenti berputar. Kamu bisa bersenang-senang dan istirahat seharian tanpa direcoki pekerjaan. Kamu juga bisa mengganti waktu kerja kemarin yang hilang dengan tidur seharian. Menyatukan diri dengan kasur, sebagai aksi balas dendam segala lelah yang kamu rasakan.

5. Menuruti hati, tak ingin menggadaikan hidup untuk kerja. Tapi bagaimanapun juga hidup memang butuh biaya



Kadangkala kamu bertanya-tanya juga. Apakah ini tidak seperti menggadaikan hidup untuk mendapatkan uang? Bila menuruti keinginan, ingin juga kamu memilih pekerjaan yang fleksibel. Bisa dikerjakan di mana saja dan tidak harus ke kantor untuk bekerja 9-9 setiap harinya. Sehingga selain punya uang, kamu juga punya kehidupan.

Namun lagi-lagi kamu terbentur pada kenyataan. Hidup memang butuh biaya. Kamu punya orang tua yang ingin kamu cukupi kebutuhannya agar bisa menikmati hari tua dengan tenang. Kamu punya mimpi-mimpi di masa depan yang ingin kamu kejar. Belum lagi keinginan untuk melanjutkan impianmu yang belum terwujud. Sampai di sini kamu menyadari bahwa mungkin memang ada yang harus dikerjakan

6. Keinginan menjadi pengusaha juga tak bisa begitu saja diwujudkan. Sebab kamu tahu bahwa menjadi pengusaha tak hanya butuh modal



Khas generasi millennial, semua berlomba-lomba untuk menjadi pengusaha. Kaum muda dituntut untuk mandiri, tidak lagi mencari lowongan kerja, tapi menciptakan lapangan kerja. Setiap harinya, ada saja startup yang tumbuh meramaikan dunia industri ekonomi Indonesia. Kamu pun punya mimpi yang sama. Menjadi pengusaha, berdiri di atas kaki sendiri, dan bekerja dengan bos diri sendiri.

Dengan begitu barangkali kamu tidak harus terkurung di kantor selama 12 jam sehari, kamu juga bisa memberikan sesuatu yang bisa membantu orang lain. Tapi kamu pun menyadari bahwa menjadi pengusaha tidak pernah sederhana, Mimpi dan modal uang saja tidak cukup, sebab menjadi pengusaha butuh skill-skill lainnya yang belum tentu kamu miliki sekarang

7. Tapi sejauh ini, kamu sudah bisa mengatasi. Anggap saja ini sebagai proses pematangan diri



Bekerja di kantor 12 jam sehari sekaligus mengarungi kepenatan setiap hari, hidupmu barangkali adalah hidup yang risiko stresnya tinggi. Menghadapi pekerjaan segudang, atasan yang terkadang menyebalkan, atau klien yang berbuat semaunya, semua itu cukup untuk mengancam tekanan darahmu ataupun mengguncang kewarasanmu. Tapi toh, kamu bertahan sejauh ini.

Setiap hari yang kamu lalui seolah memberikan satu hal yang bisa kamu jadikan pelajaran. Kamu belajar bekerja sama dengan rekan kerja yang macam-macam sifatnya, kamu belajar mengutarakan pendapat, kamu belajar menjalin relasi, dan tentu saja kamu belajar menguatkan diri saat situasi tidak terkendali. Di sini kamu menempa mental, belajar menjinakkan kenyataan dengan kematangan diri.

8. Percayalah, kelak kamu akan mencapai apa yang kamu inginkan. Meski untuk saat ini kamu hanya bisa menatap iri, dari balik meja kerja



Saat ini kamu memang hanya bisa menatap iri timeline media sosial teman-teman yang dipenuhi foto-foto petualangan. Dari balik mejamu yang sepit, dan komputermu yang menampilkan lembar kerja sambil curi-curi waktu untuk membuka Video. Kamu hanya bisa mengagumi karya teman-temanmu yang rasanya sangat jauh melampauimu. Tapi tak apa. Semua ada waktunya



Apa yang kamu lalui saat ini adalah proses yang akan kamu syukuri nanti. Bagimu, bekerja di kantor 12 jam sehari dan tujuh hari seminggu, bukan semata-mata untuk mencari uang bekal kehidupan, tapi juga mencari ilmu yang bisa kamu manfaatkan untuk kariermu ke depan. Pelan-pelan, kamu pasti bisa meraih apa yang kamu mimpikan.Barangkali, kamu hanya butuh sabar. Dan banyak-banyak mencari hiburan yang tak makan banyak biaya
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive