Tepok jidat saya baca berita terbaru soal tingkah laku orang satu nih!
Saya yakin para Kuasa Hukumnya pun sudah mulai pusing tujuh keliling menyampaikan setiap informasi yang selalu berubah-ubah. Itu kalau terjadi pada orang normal. Tapi kita tahu para pentolan Front Pembela Islam atau FPI ini memiliki cara berpikir dengan logika terbalik. Jadi menginformasikan apapun tidak akan membuat mereka merasa pusing apa lagi malu atau merasa terganggu
Setelah berita yang digembar-gemborkan si pemeran utama cerita balada cinta akan datang ke Jakarta kemeran, kemudian diralat akan pulang setelah Lebaran, sekarang diralat lagi akan pulang tahun depan, “Ada rencana kita akan long stay atau akan perpanjang Visa. Nanti sedang ada yang mengurus Visa yang setahun,” ujar Sugito saat dikonfirmasi wartawan, Minggu
Rizieq merasa ada upaya mengkriminalisasi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Bahkan, dia menuding, kasus yang menjeratnya saat ini atas instruksi Presiden melalui pihak kepolisian.Bandarq
Waduh, seperti Presiden Jokowi tidak ada kerjaan yang lebih penting saja harus mengurusi kasus-kasusnya dia. Perkataan dia seperti ini juag memiliki arti bahwa Rizieq Shihab tidak mengakui semua apa yang sudah dituduhkan. Duh, enaknya jadi seorang RIzieq Shihab.
Bahkan sang Kuasa Hukum bilang , besar kemungkinan Sang Aktor pulang setelah Presiden Jokowi sudah tidak menjadi Presiden lagi, “Pulangnya bisa saja nanti setelah Pilpres dan Jokowi tidak jadi presiden. Ya, kalau misalnya setelah Pilpres dan Jokowi tidak jadi presiden, polisi bisa lebih netral,” kata Sugito.
Tapi, Sugito membantah, perpanjangan Visa Rizieq, untuk menghindari proses hukum. Terutama kasus dugaan pornografi, di mana Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Perpanjangan Visa, kata Sugito, demi mengatur strategi untuk menghadapi proses hukum.
Jujur saja pernyataan Kuasa Hukum Sugito agak sediki Jaka Sembung bawa botol untuk semua yang dikatakan. Pernyataan demi pernyataan diungkapkan mutar muter strategi apapun yang dilakukan ujung-ujungnya tetap saja untuk menghidari proses hukum.Dominoqq
Mohon jangan bertanya apa peran Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudia? Jangan bertanya mengapa KBRI tidak menindak RIzieq Shihab disana dengan cara menghubungi pihak Imigrasi Arab Saudi untuk tidak memberikan perpanjangan Visa tinggal dia? Karena seperti yang prnah saya tulis sebelumnya, prioritas bagi kedutaan dan konsulat Indonesia di Arab Saudia adalah menyelamatkan nyawa Warga Indonesia yang terkena hukuman pancung dan urusan lain yang jauh lebih penting dibandingkan berurusan dengan seorang Aktor pemain drama Balada Cinta.
Kalau berdasarkan aturan pada umumnya, durasi visa yang diberikan maksimal tiga bulan dan bisa diperpanjang menjadi enam bulan. Tapi mungkin saja gelar “Habib”nya bisa digunakan untuk mendapatkan visa tinggal satu tahun lamanya. Apalagi Rizieq Shihab membawa serta seluruh anggota keluarganya yang berjumlah delapan belas orang! It would be a miracle kalau dia benar-benar mendapatkan visa satu tahun!
Yang menjadi pertanyaan saya adalah, siapa pihak yang mendanai aksi buron sang Imam Besar FPI bersama ke delapan belas anggota keluarganya yang lain yang akan tinggal satu tahun di Tanah Arab? Dan apa yang mereka lakukan disana? Umroh sehari tiga kali selama satu tahun? Lalu apa yang akan terjadi kalau Presiden Jokowi kembali menjadi Presiden Indonesia?
Saya jadi curiga, dari perkataan Kuasa Hukum Rizieq Shihab yang mengatakan “kepulangan RIzieq Shihab bisa saja nanti setelah Pilpres dan Jokowi tidak jadi presiden. Ya, kalau misalnya setelah Pilpres dan Jokowi tidak jadi presiden”, apakah ini akan menjadi proyek besar mereka di Pilpres 2019 untuk memastikan bahwa Jokowi tidak akan memenangkan Pemilihan Presiden 2019?
Apalagi kita tahu ada yang kebelet untuk menjadi Presiden setelah tiga kali mencoba mencalonkan diri diajang Pilpres sebelumnya.
Dua kepentingan yang sama antara FPI yang menginginkan Sang Imam Besar Pulang dan seorang yang kelebet ingin jadi presiden, lalu dipadupadankan akan melahirkan kebrutalan di ajang kampanye Pemilihan presiden 2019 nanti!!
Masya Allah sangat mengerikan! Karena kemungkinannya besar dari apa yang barusan saya ungkapan untuk menjadi nyata! Kita semua harus hati-hati. Siapa tahu tidak hanya politisasi ayat dan mayat saja yang dilancarkan. Selain isu SARA, isu PKI, isu hutang luar negeri atau apapun, mereka akan berusaha mencari-cari kesalahn Presiden Jokowi. Kalau tidak ditemukan kesalahan, mereka akan membuat fitnah yang kemudian diviralkan disebarkan dan diulang-ulang yang menjadikan fitnahan terdengar menjadi fakta kebenaran. Dan sasarannya adalah rakyat awam yang kurang informasi dan jauh dari internet.
Ingat, hanya suara orang gila yang tidak masuk hitungan di ajang Pemilihan Umum. Setiap warga negara yang berumur 17 tahun ke atas, suara mereka dihitung. Dan kalau perpaduan Rizieq Shihab dan titik titik berhasil mengebosi suara Jokowi, maka celakalah Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar