MEJAQQ | AGEN BANDARQ | POKER | ADUQ | DOMINOQQ | BANDAR POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG | BANDAR 66 | PERANG BACCARAT | TERPERCAYA DAN TERBAIK

Selasa, 16 Mei 2017

Goodbye Pak Ahok,Terima Kasih Atas Jasa Jasa Mu Jayalah Selalu Pak Ahok



Tahan tangismu!

“Goodbye Pak Ahok” adalah sebuah kompilasi video dan musik yang digarap dengan apik oleh Fatkhul Indonesia.

Video dibuka oleh Ahok yang mengatakan satu kalimat, “Gusti ora sare, matur nuwun”.


Seperti sebuah pesan terakhir karena Ahok sudah tahu bahwa dia akan berujung di penjara. Lalu video berikutnya adalah ungkapan kakak Angkat Ahok, Andi Analta Amier, yang mengungkapkan kesedihannya bahwa sebenarnya hidayah Ahok sudah dihalangi. Berapa kali Ahok bilang, “Kalian yang menghalangi saya dari hidayah!”. Saya langsung paham apa maksudnya!DominoQQ

Cerita kakak angkatnya Ahok tentang hidayah yang dihalangi ini mengingatkan saya pada seorang teman ditempat kerja dulu. Dia seorang Perancis yang menganut Agnostic. Beberapa kali berdiskusi tentang Islam dengan saya dan satu kali dia berucap, “Kenapa Islam begitu radikal? Bagaimana Islam bisa menjadi agama yang membawa kedamaian kalau di dunia sekarang negara yang paling hancur adalah negara Islam dan yang menghancurkan adalah orang Islam sendiri”. Saya jelas menerangkan, namun saya sendiri tidak bisa menyangkal fakta. Lalu teman saya itu bilang, “Saya mungkin akan menjadi Muslim kalau saya sudah yakin dan melihat bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian pada umatnya”.

Video dilanjutkan dengan penampakan Balai Kota yang penuh oleh warga, lalu penampakan 1000 bunga dan dilanjutkan lagi oleh Andi Analta Amier yang mengatakan, “Dia itu banyak sakit hati, kecewa olh para oknum…”. Setelah itu, Video dilanjut dengan aksi 1000 lilin, lalu video para pendukung Ahok yang berkumpul diluar gedung persidangan… sungguh, haru saya melihatnya. Ada kekangen untuk melihat Ahok kembali ke Balai Kota. Ada rasa yang tidak bisa dipenuhi walaupun saya melihat berpuluh-puluh video Ahok di Balai Kota, karena semua video itu adalah video masa lalu.

Jujur, saya kangen untuk melihat Ahok di Balai Kota bersama warga lagi hari ini atau besok atau besoknya. Satu hari saja. Kapan saja tidak apa-apa, yang pasti Ahok kembali ke Balai Kota sebelum oktober tiba. Kangen melihat warga berebut ingin berfoto dengan dia, kangen melihat dia menanggapi setiap keluhan warga lalu dia panggil para ajudan dan asistennya untuk memproses semua bantuan

Ada beberapa pendapat dari warga Jakarta yang pernah dibantu Ahok untuk membangun mesjid dan beberpa pendapat dari warga kampung Pramuka kepulauan seribu yang masih bingung dan heran dan tidak paham kenapa orang kota meributkan omongan Ahok di kampung mereka sementara mereka sendiri merasa bahagia saat Ahok berpidato

Bagi pendukung Ahok, keputusan vonis Hakim yang menjatuhan hukuman dua tahun penjara langsung masuk tahanan ibarat disambar petir disiang bolong. Memang tak disangka tak dinyana. Apalagi saya pribadi yang pernah mengupas sosok yang menjadi Ketua Hakim Majelis persidangan Ahok.

Namun apa lacur, sehebat-hebatnya seorang Hakim, dia tetap manusia biasa yang memiliki batas ketakutan dan kekhawatiran akan tekanan massa, akan ancaman-ancaman yang mungkin saja bisa merenggut jiwa atau mungkin mengancam keluarga. Saya tidak tahu.

Yang pasti keputusan hakim bertolak belakang dengan tuntutan Jaksa dan menuai reaksi dunia.BandarQ

Diakui atau tidak, bagi pihak pendukung Ahok, suasana Jakarta secara keseluruhan tidak lagi ramai dan hangat seperti ketika Ahok masih ada di Balai Kota. Believe it or not, Ahok memelihara Jakarta seperti dia memelihara rumahnya. Begitu teliti, begitu detail, begitu ketat, dan begitu profesional dan cepat.

Ahok tidak pernah menyebut atau menyinggung seidikitpun tentang keluarganya ketika dia berada di Balai Kota. Para kuli tinta hanya memuat berita 100 persen tentang kegiatan Ahok di Balai Kota. Tapi bagaimana Ahok di rumah, kita hanya mendengar kabar dari orang-orang terdekatnya.

Masih ingat cerita seorang arsitek yang ikut sholat dirumah Ahok, bagaimana dia terkesan melihat Ahok memperlakukan pembantunya? Jujur, hanya cerita si Arsitek itu saja yang saya dengar tentang kehidupan Ahok diluar Balai Kota. Kalau ceirta dari para karyawannya, ya mereka bercerita memandang Ahok sebagai atasan mereka dan semua kejadian di Balai Kota.

Keabsenan Ahok di Balai Kota begitu kentara. Jakarta terasa redup dan tidak hidup.

Yang menarik dari video “Goodbye Pak Ahok…” itu ketika saya melihat potongan video dimana anak sulung Ahok ada diantara warga waktu dia ikut bapaknya mengunjungi RPTRA Kalijodo. Begitu terasa aura kebanggaan si anak akan bapaknya. Bahasa tubuh si anak yang begitu ramah dan merendah diantara para warga memperlihatkan seorang anak yang mendapatkan didikan “manner” yang sangat baik dari orang tua.

Lalu ada video Djarot yang datang ke Lapas Cipinang. Begitu jelas ada keterkejutan dan kesedihan diwajahnya melihat atasanya akhirnya harus dipenjara

Untuk lebih lengkapnya silahkan di klik vidionya Disini


Awalnya saya heran, kenapa judulnya “Goodbye Pak Ahok” ? Tapi setelah beberapa kali menontonnya, baru saya paham dan saya setuju bahwa “Goodbye Pak Ahok” memang judul yang cocok.

Kata “Goodbye” itu biasanya diucapkan oleh orang yang meninggalkan kita dan bukan diucapkan oleh orang yang ditinggalkan. “Goodbye Pak Ahok” memberi makna bahwa Jakartalah yang meninggalkan Pak Ahok. Jakarta meninggal perubahan yang dibawanya untuk kembali ke Jakarta dimasa lalu. kembali ke Jakarta yang dikuasai oleh preman, Jakarta yang lebih kejam dari ibu tiri, jakarta yang keras, Jakarta yang penuh kejahatan.

Saya yakin dan percaya, Ahok memang terlahir sebagai seorang yang fenomenal. Walaupun berada dipenjara, Ahok tidak akan pernah kesepian dan tidak akan pernah merasa sendirian, karena selain keluarga yang mengunjunginya, warga juga akan banyak mengunjunginya, lalu para tokoh masyarkat, lalu para selebriti Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan tokoh dunia yang berkunjung ke Jakarta menyempatkan ingin mengunjungi Ahok di Penjara hanya untuk menyampaikan simpati dan dukungan moril.

Penjara akan membesarkan jiwa Ahok seperti halnya Nelson Mandela yang ditulisnya dalam sebuah puisi :

Out of the night that covers me. Black as the pit from pole to pole.


I thanks for whatever gods may be. For my uncomfortable soul.


In the fell of clutch circumstance. I have not winced nor cried aloud.


Under the bludgeoning of chance. My head is bloody but unbowed.


Beyond this place of wrath and tears. Looms but the horror of the shade.


And yet the menace of the years finds, and shall find me unafraid.


It matters not how straight the gate. How charged with punishments the scroll.


I am the master of my fate. I am the captain of my soul.


Jangan heran, jangan kaget apalagi syok, jangan marah, jangan bertanya, jangan mengkritik, jangan mengeluh, jangan mengejek, jangan menghujat. Hanya satu orang yang mungkin tidak akan mengunjungi dia di penjara, yaitu Presiden Jokowi dan saya tahu kenapa.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive